oleh: Immawati Tri Hartati Puspitasari
Hari Bumi yang diperingati setiap tanggal 22 April , menandai hari jadi lahirnya sebuah perubahan pergerakan kepedulian terhadap lingkungan tahun 1970-an. Hari Bumi lahir diprakarsai oleh seorang senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson. Saat itu ia melakukan protes secara nasional terhadap kalangan politik terkait permasalahan lingkungan. Ia mendesak agar isu-isu tersebut dimasukkan dalam agenda nasional.
Perjuangan Gaylord Nelson dimulai sekitar lebih dari 7 tahun sebelum Hari Bumi pertama. Pada awalnya Gaylord berharap pemikirannya tercapai melalui kunjungan yang dilakukan Presiden Kennedy ke-11 negara bagian pada September 1963, namun dengan beberapa alasan kunjungan tersebut tidak mampu membawa isu lingkungan ke dalam agenda nasional. Upaya terus dilakukan Gaylord untuk merealisasikan idenya. Setelah tur Kennedy, Gaylord melakukan kampanyenya sendiri ke beberapa negara bagian. Di seluruh pelosok negara, bukti penurunan kualitas lingkungan terjadi di mana-mana. Semua orang menyadarinya, kecuali kalangan politik.
Pada tanggal 22 April 1970, akhirnya sekitar 20 juta warga Amerika turun ke jalanan serta memenuhi sejumlah taman dan auditorium untuk mengkampanyekan kesehatan dan keberlangsungan lingkungan. Ribuan mahasiswa berkumpul menentang kerusakan lingkungan. Kelompok-kelompok yang sudah sejak lama menentang adanya tumpahan minyak di lingkungan, pabrik-pabrik dan pembangkit listrik penyebab polusi, buruknya saluran pembuangan, pembuangan bahan-bahan berbahaya, pestisida, jalan raya, hilangnya hutan belantara, serta semakin punahnya kehidupan liar menyadari adanya kebersamaan atas perjuangan mereka dari masyarakat.
Jadi, Hari Bumi adalah hari untuk menggalakkan individu dan masyarakat untuk lebih perihatin kepada alam sekitar. Hari bumi disambut pada 22 APRIL setiap tahun. Bumi kita dianggarkan berusia 3.8 bilion tahun. BUMI SUDAH TIDAK SELAMAT LAGI merupakam kesan- kesan dari sikap manusia yang sensitif terhadap bumi dan alam sekitar. Kita sebagai manusia yang tinggal dan menggunakan segala sesuatu yang ada di bumi ini seharusnya kita menjaga bumi kita dari segala macam hal yang dapat merusak bumi kita. Sebenarnya ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga bumi kita ini antara lain: dengan membuang sampah pada tempatnya, mengurangi polusi udara dengan mengurangi mengendarai kendaraan bermotor jika jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh, dll.
Di Indonesia sendiri, masalah lingkungan merupakan suatu masalah yang termasuk baru mulai dirasakan dampaknya, yang perlahan tapi pasti akan menyusul permasalahan – permasalahan turunannya yang merupakan hasil dari kesalahan pembangunan ekonomi selama ini. Lingkungan hanya menjadi etalase dalam konteks pembangunan bangsa ini, betapa tidak berjuta hektar hutan tiap tahunya harus di tebang hanya untuk segelintir orang, dengan mengorbankan ribuan bahkan jutaan orang yang harus mati karena perusahaan tambang, jutaan hektar tanah adat terampas dan sebagainya yang berdampak langsung maupun tidak langsung dari aktivitas tersebut. Padahal puluhan peraturan pemerintah dan Undang–undang lingkungan telah disahkan.
Permasalahan lingkungan di seluruh Dunia, pada prinsipnya memiliki akar permasalahan yang sama yaitu rendahnya kesadaran (awareness), pengetahuan dan cara pandang kita terhadap permasalahan–permasalahan lingkungan hidup itu sendiri. Langkah awal dan utama yang seharusnya dilakukan pemerintah secara sungguh–sungguh dan nyata dalam mengurangi kerusakan lingkungan yaitu melakukan penyadaran bersama atas pentingnya arti sebuah lingkungan hidup yang lestari dengan melakukan peningkatan kapasitas (capacity building) di tingkat masyarakat dimulai dari tingkatan terendah, sambil tetap berupaya mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada, dalam hal ini pemerintah seolah gagal hidup harmonis (berharmonisasi) dengan rakyatnya sendiri dengan sering tidak berorientasi pada kepentingan rakyat dan bersikap arogan dalam menyikapi permasalah, terutama masalah lingkungan.
Peringatan hari bumi setiap 22 April jangan hanya dijadikan sebagai celebration tapi peringatan hari bumi itu dari tahun ke tahun diharapkan bisa berkontribusi terhadap upaya–upaya penyelamatan lingkungan hidup yang nyata dan berkesinambungan. Kita sebagai penghuni bumi mari bersama-sama menyelamatkan bumi kita ini yang semakin tahun semakin tua dengan mengubah hal- hal kecil yang tidak kita sadari dapat merusak bumi kita ini. Tanggung jawab kita sebagai manusia yang tinggal di bumi harus menjaga dan melestarikan bumi misalnya dengan gerakan menanam sejuta pohon untuk mengurangi polusi, dll.
Jika bukan kita yang menjaga Bumi kita ini dari segala hal yang mengancam siapa lagi yang akan menjaga???. Mari Dengan Kesadaran Bersama-sama Kita Selamatkan Bumi Kita Dari Kerusakan, Kehancuran dan Segala sesuatu Yang Mengancam BUMI!!!
LET’S SAVE OUR EARTH TOGETHER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar