Minggu, 01 Juli 2012

IMM Sebagai Gerakan Mahasiswa Islam

Oleh : Deky Pebriansyah

Beribadah. Patuh. Menghamba. Itulah tujuan hakiki Allah menciptakan hamba. Tanpa itu, kehidupan hanya sia-sia, muspra (tak ada nilai). Dalam rangka mengabdi kepada Allah. Ditengah industrialisasi yang terus membahana, atheism juga tak pernah pudar. Bahkan nyaris Allah dilupakan. Banyak oaring berujar, tuahn enggak ada, surge omong kosong, sesudah mati ya udah, tamat. Buat apa ibadah? Itulah keingkaran manusia yang tak kenal Allah.
Mahasiswa sebagai kaum intelektual seharusnya mampu merasakan kejadian yang nyata namun jarang kita sadari. Kejadian itu berupa semakin edannya zaman sat ini. Memang sangat sedikat yang menyadarinya, namun setidaknya mahasiswa mampu mendeteksi kejadian itu lebih kritis dari kalangan lain. Sebagai mahasiswa Islam kita dituntut untuk mampu bertahan dari tekakan zamn edan seperti sekarang. Ada pun cirri dari zaaman edan yang telah Nampak didepan kita, namun dianggap biasa-biasa saja; Masyarakat Berebut Mengumpilkan Harta.
Kebanyakan dari mahasiswa yang melanjutkan sekolah apabila ditanyakan cita dan tujuan utman dia bersekolah adalah hanya untuk mencari Pekerjaan, dan hal itu menjadi tujuan utama. Sangat sedikit mahasaswa yang berkuliah untuk mencari ilmu sebagai tujuan utamanya. Kalau kita bertanya, apakah yang terjadi pada jiwa mahasiswa, yang 5-7 tahun yang akan datang akan menjadi calon pemimpin baik secara resmi maupun tidak resmi.
Selain pertanda kegilaan zaman pada era sekarang pertanda yang dapat kita lihat dengan nyata adalah orang mencari ilmu dari ahli bid’ah. Kata bid’ah di sini artinya menciptakan hal baru yang tidak ada contohnya sama sekali sebelumnya. Ji bid’ah adalah perbuatan-perbuatan atau kepercayaan yang dianggap menjadi bagian agama padahal sama sekali bukan dari ajaran agama. Bid’ah bias dalam masalah Aqidah, ibadah (syari’at), atau pemikiran.
Bid’ah aqidah yaitu ajaran tentang masalah ketuhanan dan hal-hal gaib yang sama sekali tidak ada dasarnya dari Al-Quran dan Hadits Rasulullah saw. Yang shahih. Contohnya bid’ah ialah kepercayaan bahwa orang yang shalih yang mati dapat menjadi perantara bagi yang hidup untuk menyampaikan hajatnya kepada Allah. Sedangkan Bid’ah ibadah yaitu ibadah yang direkayasa oleh manusia sendiri, tidak ada tuntunan asalnya dari Rasulullah. Contoh bid’ah dalam ibadah yaitu melakukan shalat syukur pada saat memperingatai hari kemerdekaan. Bid’ah pemikiran yaitu pemikiran yang mengubah atau menghapuskan syari’at islam karena dianggap tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman atau perkembangan ilmu pengetahuan.
Pertanda yang paling berbahaya adalah banyaknya penyeruan kesesatan. Baru-baru ini kita tentu tahu dan masih ingat tentang mahasiswa yang hilang dan sulit terlacak bahkan tidak ditemukan sampai sekarang. Ternyata usut demi usut mahasiswa yang hilang tersebut mengikuti suatu gerakan yang ,mengatasnamakan islam, gerakan tersebut menjanjikan janji-janji yang bila dipikirkan lebih matang ajakan tersebut sanag  menyimpang dari ajaran aqidah.
Ciri-ciri ajakan atau seruan kesesatan anatara lain:

1. Mengajak memperbaruhi pemahaman islam didasarkan pada tuntutan kemajuan dan perkembangan masyarakat dengan meninggalkan pedoman Sunnah  Nabi dan para sahabatnya.
2. Menyebarkan  Hadits-hadist palsu walaupun dengan tujuan mendorong orang untuk berbuat baik.
3. Mengajak kepada aliarn atau paham sekuler, seperti kebangsaan, sosialisasi, humanistic, dll.
4. Mengajak mengikuti kepercayaan yang menyalahi aqidah islam.
5.  Mengajak melakukan perbuatan bid’ah, seperti peringatan-peringatan hari besar islam diluar hari Idul itri dan Idul Adha.
6. Mengajak kepada ajaran mazhab tertentu, pada hal islam melarang mengikuti madzhab apa pun dalam urusan agama.
7. Mengajak orang kepad pertentangan suku atau golongan atau partai atau bangsa atau strata social atau kasta.
8. Mengajak mengultuskan seseorang atau segolongan oarng, seperti ulam, pemimpin bangsa, pemimpin partai, golongan, dan lain-lain.
Ringkasnya, yang dimaksudkan dengan seruan kesesatan di sini yaitu ajaran yang bertentangan dengan islam yang dibawa masuk ke dalam islam, sehingga merusak ajaran islam yang sebenarnya. Seruan mereka dikatakan sesat karena menyalahi pemahaman yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw. Kepad para sahabatnya. Merea memahami maksud dari Al-quran yang diwahyukan oleh Allah tidak sesuai dengan yang telah diajarkan rasulullah saw. Kepada para sahabatnya dengan cara yang diridlai oleh Allah swt. Dan diterima secara benar serta diterapkan secara murni.
Selain yang sudah disebutkan di atas saat berkembang berapa aliran penyeru kesesatan antara lain:

1.Rasionalisme
Aliran ini bersifat filsafat politik dan didasarkan pada penasiran dan pemikiran yang bersumber pada tatanan social. Aliran ini melihat persoalan agama sebagai bagian dari produk sosila yang mendorong manusia buntuk mengatur tingkah lakunya sedemikian rupa guna mencapai kepentingan hidup. Aliran Rasionalisme kemudian melahirkan berbagai macam isme, seperti kapitalisme, soisialisme, komunisme, dan Demokrasi.
2. Reformis
Reformis yaitu goplongan yang beranggapan bahwa segala ketentuan syari’at islam harus tunduk pada perubahan zaman. Bila suatu zaman menghendaki pemahaman baru tentang ajaran-ajaran islam yang sudah baku, mereka pun mengubah ketentuan syari’at tersebut sesuai dengan tentuan zaman. Aliran ini telah menempatkan masyarakat sebagai penentu benar salahnya suatu ketentuan yang ada dalam agama Allah swt. Mereka tidak menjadikan Allah sebagai penentu hukum mutlak bagio kehidupan manusia tetapi masyarakatlah yang menjadi Tuhan bagi dirinya srendiri dalam  menentukan aturan yang dibutuhkannya.
    Termasuk golongan reformis adalah mereka yang mengubah pembagian waris untuk perempuan dan laki-laki yang telah ditetapkan 1 : 2 menjadi 1 : 1, karena  perubahan tatanan sosial ekonomi di suatu masyarakat. Menurut mereka, bila dalam suatu masyarakat warga peremuannya bekerja dan tidak lagi mengandalkan nakah sehari-hari pada kaum laki-laki, ketentuan waris yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an tidak berlaku lagi. Bagi mereka yang pokok adalah keadaan riil masyarakat, bukan ketentuan dasar yang ada dalam syari’at harus berubah sesuai dengan tuntutan perubahan kondisi riil dalam masyarakat.


Menghadapi semakin banyaknya penyeru kesesatan,Rasulullah saw. Memperingatkan kepada seliruh kaum muslim agar tetap teguh berada pada barisan umat islam dan pemimpin atau imam yang teguh menjalankan Islam secara murni. Jika ternyata sudah tidak ada lagi imam yang menjadi anutan umat Islam karena hilangnya kekuasaan Islam di dunia ini, Rasulullah saw. memerintahkan kepada kita untuk meninggalkan golongan-golongan yang berpecah-belah dengan berbagai macam aliran. Kita harus tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits-Hadits Rasulullah saw. yang shahih, serta tuntutan yang dipegang oleh para sahabat beliau, sekalipun harus menggigit akar pohon sampai mati dalam keadaan demikian.
Dari berbagai bukti-bukti diatas, sudah seharusnya mahasiswa mampu bertindak untuk membetulkan apa yang salah. IMM merupakan suata gerakan kemahasiswaan yang bergerak di tiga factor penting, Religi, masyarakat, dan Intelektual yang apabila kita sebagai mahasiswa islam mampu mengaplikasikan secara tepat dimasyarakat tentu akan menjadi hal yang sangat luar biasa untuk mengatasi edannya zaman sekarang.
Namun gerakan mahasiswa haruslah mempunyai ideologi yang pasti. Menurut Haedar Nashir dalam bukunya Kristalisasi Ideologi dan Kotmitmen Bermuhammdiyah. Dalam bukunya Beliau menerangkan Ideologi adalah ajaran atau ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara-cara, angan-angan atau gambaran dalam pikiran, untuk mendapatkan keyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat. Dan dijelaskan lebih sempit Ideologi Muhammadiyah adalah system keyakinan, cita-cita,, dan perjuangan Muhammadiyah  sebagai gerakan islam dalam mewujudkan masyarakat islam yang sebenarnya. Adapun isi atau kandungan ideology Muhammdiyah tersebut ialah;

1. Paham Islam atau paham agama dalam Muhammadiyah,
2. Hakikat Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, dan
3. Misi dan strategi perjuangan Muhammdiyah.
Mari kita menjadi Mahasiswa yang mempunyai tujuan dan sistim Gerakan yang  benar dan tepat untuk dunia dan akhirat kita. Wassalam…






Datar Pustaka
 Azhar. Muhammad, Goresan Kata Motivasi Islami, Solo. Penerbit: Taqwa Media, 2010.
Thalib. Muhammad, 25 Ciri Zaman Edan dan 20 Cara Menghadapinya, Bandung, Penerbit: Irsad Baitus Salam, 2000.
Nashir. Headar, Kristalisasi Ideologi & Komitmen Bermuhammadiyah, Yogyakarta. Penerbit: Suara Muhammadiyah, 2007.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar