Jumat, 20 November 2009

IMM CERMINAN GENERASI MASA DEPAN

Oleh: Laeli Wahidatul Hidayati

Ikatan mahasiswa yang kemudian disingkat menjadi IMM merupakan organisasi otonom Muhammadiyah yang berada dan bergerak dalam mesyarakat mahasiswa. Ikatan ini tidek didirikan tanpa adanya faktor-faktor yang melatar belakanginya dan tak mungkin pula tanpa tujuan dan maksud tertentu. Muhammadiyah mempunyai motivasi idealis berupa dorongan untu kmengembangkan ideologi, paham dan cita-cita. Untuk merealisasikanya Muhammadiyah haruslah bersinggungan diberbagai lapisan masyarakat termasuk mahasiswa sebagai kader penerus gerakan, inilah yang menjadi faktor intrn perlunya didirikan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
Pada masa dididrikanya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini, situasi dan kondisi kehidupan di luar dan di sekitar Muhammaadiyah berkaitan erat dengan rakyat, bangsa dan negara indonesia benar-benar dalam kaedaan kritis, kondisi yang dihadapi pada waktu itu diantaranya adalah situasi pemerintahan yang menjuru pada suasana diktator , yang seolah-olah bangsa ini berada dalam pemerintahan fasis (dengan PKI-nya), merosotnya akhlak dan agama, dimana politik menjadi panglima, terjadinya ketegangan dalm bentuk intrik, teror, kecurigaan dan terbingkai-bingkainya mahasiswa, dan terbelenggunya kebebasan dan kemerdekaan berpendapat serta semakin merosotnya kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Untuk itu perlu adanya partisipasi dan peran penting di kalangan mahasiswa dalam wadah-wadah organisasi yang diharapkan dapat membantu dalam penyeleseian masalah ini, Akhirnya didirikanlah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini pada tanggal 14 Maret 1964/29 syawal 1384 H di Yogyakarta
Seperti yang dijelaskan tadi, bahwasanya IMM ini tidak mungkin didirikan tanpa adanya maksud dan tujuan tertentu. Adapun maksud dan tujuan tersebut adalah:
1. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam
Berda’wah dan berjihad di jalan Alloh demi menegakkan islam merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Begitu pula IMM sebgai gerakan dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar. Melihat keadaan umat islam seperti saat ini, IMM dirtuntut untuk semakin kerja ekstra dalam upaya perjuangan. Keadaan umat islam saat ini sangat kritis dan kacau. Kristenisasi semaki merajalela bahkan karena benteng keimanan masing-masing muslim tidak algi kuat, mereka justru memilih murtad dari pada harus berislam. Belum lagi masalah perbaikan aqidah dan sebagainya. Disinilah peran penting IMM sebagai gerakan islam da’wah amar ma’ruf nahi munkar harus direalisasikan.
2. Turut memelihara martabat dan membela kejayaan bangsa
IMM harus mampu ikud serta dalam menjalankan peran pentingnya sebagai mahasiswa dalam usaha pembelaan kejayaan serta martabat bangsa indonesia, hingga indonesia menjadi negara maju dan berkualitas, hingga negara-negara asing yang berambisi menguasai indonesia tak mampu melaksanakanya. Apalagi indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, maka IMM juga harus turut serta membantu dalam pengelolahan dan peningkatan mutu SDA dan SDM bangsa, agar kejayaan ii tidak lambat laun menyusut tapi justru akan semakin maju.
3. Menjadi upaya untuk menopang, melangsungkan dan meneruskan cita-cita Muhammadiyah.
IMM harus memberikan kekuatan bahkan bila mungkin, IMM harus menyempurnakanya. Kekuatan ini akan menjadi basis pendukung yang pada saatnya akan tampil menjadi init gerakan. Disinilah peran penting IMM sebagai penerus dalam memenuhi kebutuhan persyarikatan. IMM merupakan bagian dari organisasi otonom Muhammadiyah dengan basis anggota yang relatif homogen, yaitu mahasiswa. Sebagai wahana kaderisasi IMM diharapkan dapat menghasilkan komunitas kader-kader yang memiliki kualitas intelektual, kapasitas moral dan peran sosial yang memadai. Untuk itu, dalam IMM diperlukan sistem perkaderan dengan strategi yang serius, kerangka kerja serta metode yang optimal, hingga terbentklah kader yang siap berkembang sesuai dengan spesifikasi profesi yang ditekuninya, kritis, logis, terampil, dan progresif. Kualitas kader ini kemudian ditransformasikan dalam tiga lahan aktualisasi yakni: persyarikatan, umat dan bangsa.
4. Menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna cita-cita pembaharuan dan amal usaha Muhammadiyah.
IMM diharapkan dapat membuka jalan, melaksanakan dan menyempurnakan cita-cita pembaharuan dan amal usaha Muhammadiyah. Hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya pemikiran-pemikran pembaharuan tentang islam di Indonesia, pemikiran-pemikiran yang bermunculan ini terutama adalah bagaimana agar islam tetap aktif memberikan warna dalm pergulatan modernisasi. Maka IMM juga harus memberikan peran pentingnya dalam membantu mengelolah amal usaha muhammadiyah khususnya dalam bidang keagamaan,keilmuan, dan kemasyarakatan, yang kemudian diharapkan banyak melahirkan pemimpin umat, baik tingkat regional maupun nasional.

5. Membina, meningkatkan, dan memadukan iman, ilmu, serta amal dalam kehidupan bangsa, umat, dan persyarikatan
Dalam hal ini IMM sendiri harus memperbaiki dan meningkatkan kualitas iman, ilmu, dan amal dalam diri yang kemudian IMM diharapkan dapat menjadi seri tauladan bagi muslim yang lain hingga non muslim sekalipun diiringi usaha bagaimana dalam membina, meningkatkan dan memadukanya guna untuk menjadikan kehidupan bangsa, dan persyarikatan yang lebih baik.
Dari tujuan-tujuan inilah IMM dapat merealisasikan dalam bebtuk program kerja ikatan. Namun, perlu adanya penguatan terlebih dahulu dalam diri ikatan akrena semua tidak akan mampu berjalan tanpa adanya loyalitas dan semangat berjuang dari anggota sendiri. IMM juga harus mampu menjadi cerminan sebagai muslim ideal yang dapat menjadi suri tauladan yang baik bagi muslim – muslim lainya. Sebagaimana tujuan IMM yang sudah diresmikan dalam anggaran dasar IMM yaitu:” Mengusahakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah”. Adapun tujuan Muhammadiyah sendiri adlah mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya, adil, makmur, dan diridhoi Alloh Subhanallohuta’ala, Baldatun Thoyyibatun Warobbun Ghofur.
Perubahan yang begitu cepat akan kondisi sosiologi masyarakat, politik, budaya, dan intelektual menuntut IMM untuk bisa mengambil kebijakan secara cerdas dan bersifat preventif, jangan justru terhegemoni dan terlarut dalam perubahan tanpa bisa dikendalikan arah perubahan yang ada. Kemudian yang perlu diperhatikan lagi adlah identitas IMM itu sendiri yang tergabung dalam tipologi IMM yang merupakan tiga basis kerangka berfikirkader IMM yang menyatu dan tidak dapat dipisah satu sama lain aplikasinya dalam gerakan. Tipologi tersebut adalah Religiusitas (keberagamaan), Intelektualitas ( Keilmuan), dan Humanitas ( Kemasyarakatan). Gerakan-gerakan yang dilakukan tidak hanya pada satu dataran saja, misalnya dalam mengembangkan intelektualitas IMM juga harus memandang dari sisi keagamaan dan segala sesuatunya harus dikembalikan kepada dua sumber pokok yaitu Al-quran dan Assunnah agar kembali pada nilai-nilai syariat agama. Namun, religiusitas tidak terbatas hanya dengan melakukan pengajian-pengajian dalam masjid saja, religiusitas tersebut dicoba diterjemahkan dalam basis intelektualitas dan dibumikan dalm agenda-agenda kemasyarakatan. Hal inilaj yang menjadikan bahwa IMM merupakan cerminan generasi masa depan.

REFERENSI:
1. Buku saku selayang pandang IMM
2. Buku panduan Musycab IMM cabang jasman Al-kindy periode 2006-2007
3. Keputusan tanwir XVI DPP IMM 2003
4. Aktualisasi pendidikan kemuhammadiyaan dan islam. Karya : Drs. H.M Margono PS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar